Pengalaman saya dan cara saya agar diterima SBMPTN

Selamat siang semua

Disini saya akan bercerita tidak mengenai coding maupun game online, melainkan tantang pengalaman saya diterima ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri yaitu SBMPTN saat tahun 2011.
Jujur saja, saya ingin menulis di blog sudah lama, namun kendalanya banyak dari koneksi hingga laptop, sehingga saya baru bisa menulisnya sekarang.

Pada tahun 2011 SBMPTN bernama SNMPTN TULIS , dan jalur undangan bernama SNMPTN UNDANGAN , jaman sekarang nama berubah SBMPTN dan SNMPTN.

Singkatnya :
SNMPTN TULIS → SBMPTN
SNMPTN UNDANGAN → SNMPTN

Pengelompokan program studi pun berubah namanya, apabila jaman saya dulu IPA, IPS, dan IPC jaman sekarang berubah menjadi SAINTEK, SOSHUM, dan CAMPURAN.

Singkatnya :
IPA → SAINTEK
IPS → SOSHUM
IPC → CAMPURAN

Sistem penilaian jawabannya pun berbeda dengan UNAS ataupun ujian biasanya, Sistem penilaian jawaban pada SNMPTN TULIS memiliki nilai MINUS SATU (-1) pada soal yang dijawab salah, PLUS EMPAT (+4) pada soal yang dijawab benar, dan NOL (0) untuk soal yang tidak di jawab. 

Singkatnya :
SALAH (-1)
BENAR (+4)
TIDAK MENJAWAB (0)

Namun pada tahun 2018 berubah, menjawab salah dinilai NOL (0) tidak menjawab juga dinilai (0).
Jauh lebih menguntungkan daripada tahun saya mengikuti tes. Tahun saya sadis karena jelas tidak bisa mengarang jawaban karena apabila salah diberi nilai Minus.

Saya mengikuti tes ini tidak mengikuti bimbingan belajar manapun, saya mengambil IPC alias CAMPURAN, dan saya memilih Jurusan yang Hits alias Jurusan ramai peminat. dan satulagi saya lulusan SMK teori lebih sedikit daripada SMA.

Mengapa saya bold, karena yang saya pilih merupakan hal extrem dan nekat menurut orang sekitar saya. Namun menurut pendapat saya, karena ini Jurusan yang nantinya untuk di belajari sampe kedepan, jangan memaksakan dari saran siapapun karena sepi peminat karena jurusan kuliah itu penting untuk diri sendiri maupun dari pihak manapun yang menanyakan jurusan kita.

Pilihan S1 itu untuk sekali seumur hidup, jangan salah jurusan atau ikut-ikutan teman atau ikut saran orang lain.

Alasan saya mengambil IPC, jujur saja karena IPA ataupun IPS pilihannya hanya 2, setidaknya berjaga-jaga nambah 1 pilihan, walaupun belajarnya bertambah.

Saya dulu sering dihujat gara-gara tidak bimbel dan mengambil IPC.
"Eh si Ellen pede banget nggak bimbel malah ambil IPC"
"Aku aja ambil IPA nggak senekat Ellen ambil IPC, sudah nggak bimbel ambil IPC pula"

Guru saya juga pada menyarankan wajib Bimbel apabila mengikuti tes perguruan tinggi, karena menuru guru saya, SMK soal teori jelas kalah dari SMA, saya juga dinilai nekat dan hal yang nggak mungkin diterima.

Hujatan seperti itu sangat sering saya terima, namun saya biarkan saja, saya hanya fokus memikirkan hal yang saya senangi biar saya selalu bahagia.

Cara belajar saya cukup simpel, tidak mengerjakan banyak soal seperti teman lain mengerjakan, tujuannya agar cepat paham dan tidak stress.

Saya membeli buku kumpulan bank soal SNMPTN TULIS di Togamas karena murah karena jalan kaki ke toko bukunya. Buku bank soal tersebut saya kerjakan sedikit sedikit, tidak semua. seperti pepatah : sedikit-sedikit lama lama menjadi bukit.

Semacam ini buku yang saya beli, apabila anda memilih CAMPURAN beli saja 2 buku SAINTEK dan SOSHUM.


Buku-buku seperti ini saya kerjakan dengam mendengarkan lagu yang saya senangi agar mood merasa bahagia tidak stress. saya kerjakan sedikit sedikit antara 3-5 per 1 jam, saya seling dengan menonton film maupun bermain game. Sekali lagi tujuannya biar tidak stress.
Satulagi, kurangi SNS atau Sosmed, karena dapet meracuni keyakinan. Jaman saya banyak teman saya memasang nama universitas di biodata sosmednya maupun sudah sombong terlebih dahulu padahal belum tentu diterima. Jangan menghujat orang lain dan jangan lupa berdoa

Singkatnya cara belajar saya :
1. Beli buku
2. Kerjakan soal cukup 3-5 soal per jam. kerjakan soal dengan mendengarkan lagu.
3. Selingi dengan bermain game atau melihat film.
4. Puasa sosmed.
5. Berdoa
6. Minta doa Orang Tua (ini wajib)

Saya dulu memilih 3 jurusan, 2 pilihan saya mengambil golongan IPA (SAINTEK) dan 1 golongan IPS (SOSHUM). kelompok SOSHUM saya taruh di pilihan terakhir.

Cara belajar saya bagi saya cukup efektif dan menyenangkan bagi saya.

Satulagi trik dari saya, H-1 SBMPTN, saya tidak belajar sama sekali dan tidak membuka buku sama sekali, sekali lagi tujuannya biar tidak demam atau stress atau kaget ujian.
H-1 saya hanya fokus berdoa dan makan yang banyak agar sewaktu test sehat (sebenarnya saya semalaman bermain game).

Pensil yang saya gunakan ketika ujian, yaitu menggunakan pensil 2B paketan Faber Castell, dulu saya beli harganya masih Rp.18.000,00. Belinya tentu saja di Togamas karena murah karena tinggal jalan kaki.

Seperti ini punya saya dulu


Menurut saya lengkap tinggal raut pensilnya karena sudah dapat rautan, dan sudah ada penggaris ujian agar buletan ujian rapih, tentu saja penghapusnya khusus jadi tidak kotor dan cepat bersih.

Jurusan yang saya pilih tidak menggunakan Ujian Keterampilan, jadi saya tidak bisa memberi kisi-kisi maupun caranya.

Yang saya terima dulu yakni ujian :
Tes Potensi Akademik
Tes Bidang Studi Dasar
Tes Bidang Studi IPA
Tes Bidang Studi IPS  

Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Dasar di hari pertama, Tes Bidang Studi IPA dan Tes Bidang Studi IPS di hari kedua.

Oh ya, jangan lupa bawa makanan yang banyak selama tes, dikarenakan ada jam istirahat. Saya suka kelaparan kalau tes seperti ini, makan saya porsinya bisa 5x lipat hahaha.

Jangan lupa sering melihat jam, usahakan mengerjakan 1 menit untuk 2 soal, apabila 1 menit untuk 1 soal tidak selesai-selesai, tinggalkan dulu, kerjakan nanti apabila ada waktu sisa.

Trik mengerjakan saya dulu, karena ada sistem minus, 70% diisi yakin benar, 20% kosong, 10% mengarang indah.
Mengapa mengarang hanya 10% ?
Karena ada sistem minus, kalau salah ya ancur nilai.

Kalau saya di tahun ini mengerjakan sekali lagi, trik saya berbeda, isilah 80% yakin benar dan 20% mengarang indah.
Karena tidak ada sistem minus, jadi isilah semua dan jangan khawatir nilai ancur.

Banyak yang mengatakan tes masuk SBMPTN ini tidak masuk akal, menurut saya masuk akal, karena itu tes seberapa kita kuat menggunakan logika kita untuk menghadapi mata kuliah di masa perkuliahan.

Jaman saya dulu TIDAK ADA NAMANYA BEJO BEJAN alias KEBERUNTUNGAN, Karena apabila salah kena sistem MINUS.

Kadang saya suka kzl dibilang bejo bejan karena pinter identik muka cupu atau gimana, tidak sesuai dengan muka saya.

Hasilnya ?

Hasilnya saya diterima di pilihan saya ke-2.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.




kode ujian :

311 : IPC
55 : rayon malang
00528 : nomer urutan pendaftaran

seingat saya 111 : IPA dan 211 : IPS.

Sebenarnya saya juga mengambil screenshot dari website snmptn, namun yang tersisa hanya screenshot dari website selma.ub.ac.id. Hasil bisa dilihat dari website universitas negeri manapun.

Saking senangnya saya juga membeli koran Jawa Pos untuk melihat nama saya dan masih saya simpan, namun sudah dipindah lokasinya oleh mama saya.

Akhir kata ingatlah pesan saya, jangan dengerin omongan orang lain, karena dapat merusak keyakinan diri sendiri.
Tidak ada namanya bejo bejan atau keberuntungan, adanya usaha tidak mengkhianati hasil.


nb : postingan ini tidak disponsori pihak manapun, baik Togamas maupun Faber Castell.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa C : Lihat Array, Hapus Array, Restore Array, Reset dan Mengganti warna system

Ciri-Ciri Hode versi Elnior Blog

Review : Meishoku Placenta Whitening Eye Cream